Kamis, 03 Juni 2010

Kilas Cerita

Pendahuluan

Bisnis mie ayam merupakan pilihan yang saya pilih karena orang tua saya adalah seorang pengusaha mie ayam yang sudah lama dan setia dengan profesinya. Dengan bisnis mie ayam keluarga saya dapat memperbaiki keadaan ekonomi keluarga, karena sebelum menjadi pengusaha kehidupan kami sangat kesusahan. Alhamdulillah dengan bantuan oleh Allah SWT sampai sekarang bisinis mie ayam keluarga saya masih eksis dan semakin di kenal oleh masyarakat, khususnya warga Surakarta dan sekitarnya.
Usaha mie ayam ini dimulai sekitar ± 20 tahun yang lalu. Dari dulu sampai sekarang lokasi penjualan belum pindah, dan sangat bersyukur sekali. Lokasi penjualan terletak di Jl.KH Agus Salim no.45 Surakarta. Lebih tepat lagi lokasinya berada pas di depan dan di halaman kantor KUA (Kantor Urusan Agama) Laweyan.

Pemilik pertama warung mie ayam ini bernama Cipto Suhardi atau ayah saya. Karena beliau meninggal dunia pada tahun 2001 silam karena sakit keras kemudian kepemilikan warung di pegang oleh sang istri/ ibu saya yang bernama Suparmi. Tetapi ibu saya kewalahan ketika menjadi sopir usaha. Dan pada akhirnya menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Haryanto, sampai sekarang keduanya masih tetap bersama dan menjadi dalang utama perusahaan.

Sekarang warung mie ayam ini semakin di kenal oleh masyarakat luas. Jangan heran jika anda berkunjung dan membeli mie ayam disini, karena pada saat cuaca sedang cerah dan pada saat liburan pasti ramai di datangi oleh para pelanggan. Dari anak kecil, remaja atau anak muda sampai orang tua pun ada karena harganya yang tidak mahal alias murah tetapi dengan rasa mia ayam yang begitu lezat dibandingkan dengan warung mie ayam lain.

Warung mie ayam ini buka pukul 15.00 WIB dan akan tutup jika dagangan habis, tetapi kalau dagangan tidak habis akan tetap berjualan sampai jam 21.30 WIB saja. Warung mie ayam ini hanya menyediakan menu andalan mie ayam saja, namanya juga warung mia ayam. Apabila anad amasih kurang puas dengan potong-potongan daging ayam yang sudah di masukkan ke dalam manguk anda dapat menambahkan ceker ayam, ampela ati dan kepala ayam, tentu saja dengan tambahan harga.

Warung ini memang terlihat kecil di luarnya, padahal di dalam ada tempat lesehan yang dapat menampung tamu sampai ±80 orang. Tempat lesehan ini menjadi icon warung mie ayam ini karena mengandalkan pelayanan dengan sistem lesehan tetapi jika anda ingin duduk di meja makan juga ada sebab tidak semua tempat untuk pelanggan di warung ini tidak lesehan. Jika anda tertarik atau penggemar mie ayam silahkan anda berkunjung menjadi pelanggan kami.

Dengan lokasi yang cukup strategis karena berada di pinggir jalur utama perdagangan warung ini dengan mudah mempromosikan dirinya sendiri. Pelanggannya pun tidak hanya di sekitar solo saja. Pada saat musim mudik lebaran atau musim liburan sekolah warung mie ayam ini sering di datangi oleh para pelanggan yang berasal dari luar kota bahkan ada pelanggan yang dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan kota-kota besar lainnya yang tersebar di pulau Jawa.

Fasilitas area parkir kendaraan memang harus di perhatikan dan kenyataannya area parkir di warung mie ayam ini sudah disediakan. Untuk parkir kendaraan bisa memarkirkan kendaraan di area parkir KUA yang bisa menampung banyak kendaraan. Untuk mobil juga sudah disediakan.

Pendapatan / Omset

Dalam 1 malam penjualan dapat menghabiskan sekitar ± 25kg. 1kg mie bisa disajikan untuk 20orang. Jika dikalikan 20 x 25 = 500 mangkuk mie ayam. Kemudian 500 x 6000 = Rp3.000.000,00. Itu baru jumlah total mie ayamnya, belum minuman dan tambahan lainnya. Rata-rata per 2 orang tamu bisa mengeluarkan uang sebanyak Rp16.000,00, maka :
500 : 2 = 250
250 x 16.000 = 4.000.000
Jadi laba yang di peroleh sebanyak Rp4.000.000,00.
Modal per harinya adalah Rp2.000.000,00
maka akan di peroleh untung bersih sebesar :
Rp4.000.000 - Rp2.000.000 = Rp2.000.000/hari
Sangat menggiurkan sekali bukan?

Analisis SWOT

1. Strenght(Kekuatan)
Warung mie ayam ini sudah dikenal oleh banyak masyarakat, rasanya yang begitu lezat membuat pelanggan akan kembali lagi untuk membeli

2. Weakness(Kelemahan)
Kebersihan tempat masih menjadi kendala, karena belum disediakan tempat sampah dan toilet.

3. Opportunity(Peluang)
Mudah menambah pelanggan, karena sudah lama berdiri dan sudah dikenal masyarakat, wagra Solo khususnya.

4. Treath(Ancaman)
Banyak sekali konflik yang terjadi antara pedagang 1 dengan pedagang lainnya bahkan dengan cara yang tidak baik dan sangat-sangat merugikan sekali. Kenaikan harga barang merupakan ancaman utama karena pengeluaran bertambah tetapi pendapatan tetap. Dampaknya akan terjadi pada kenaikan harga mie ayam.
Dengan analisis seperti ini kita dapat mengukur kekurangan dan kelebihan perusahaan. Serta dengan pemikiran yang mudah kita dapat mencari target pasaran selanjutnya. Manajemen yang baik juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap mie ayam ini.